Monday, December 2, 2019

author photo December 02, 2019

Daftar isi [Tampil]
Seiring dengan berjalannya waktu, kini semakin banyak saja bisnis yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah bisnis reseller dan dropship. Tentu saja Anda sudah cukup akrab sekali kan dengan istilah ‘reseller dan dropship. Baik itu reseller maupun dropship saat ini dikenal sebagai jenis bisnis yang biasanya dilakukan dengan bantuan media internet. Namun demikian, bisa pula dilakukan secara manual, namun demikian akan semakin mudah apabila memanfaatkan layanan internet untuk melakukan pemasaran sebuah produk atau jasa. Ruang lingkung yang bisa dijangkau pun akan semakin luas lagi.
Mengenal Perbedaan Reseller dan Dropship
Mengenal Perbedaan Reseller dan Dropship

Baik itu bisnis reseller atau dropsip saat ini menjadi jenis bisnis online shopping yang alami peningkatan cukup tajam. Pada kenyataannya bisnis tersebut tidak hanya cocok dijalankan oleh ibu rumah tangga saja, tetapi ada banyak lagi. Tapi yang menjadi pertanyaannya di sini adalah sudahkah Anda tahu perbedaan reseller dan dropship? Untuk mengetahunya mari simak ulasannya di bawah ini.

Mengenal Perbedaan Reseller dan Dropship

Cara kerja

Jika dilihat dari cara kerjanya, antara reseller dengan dropship pastinya memiliki perbedaan masing – masing. Reseller bisa dibilang sebagai jenis bisnis yang hampir sama seperti pedagang konvensional. Dimana untuk menjalankan bisnis tersebut Anda terkadang juga diharuskan untuk menyetok barang terlebih dulu sebelum akhirnya menjualnya kepada konsumen, reseller biasanya mendapatkan barang untuk dijual kembali dari seorang supplier atau distributor.

Sementara itu untuk dropship sendiri lebih menekankan pada proses pemasaran atau marketing. Setelah melakukan proses marketing dengan sukses, biasanya pelaku dropship akan menerima pesanan sekaligus pembayaran dari konsumen. Kemudian pesanan tersebut harus segera diteruskan ke pihak supplier. Apabila pihak supplier sudah menerima pesanan tersebut, maka mereka akan langsung mengirimkan barang tadi ke alamat konsumen dengan menggunakan nama toko Anda pastinya.

Modal yang dikeluarkan

Jika dilihat dari cara kerja keduanya di atas, sudah pasti modal yang dibutuhkan pun berbeda. Contohnya untuk menjadi reseller Anda butuh modal yang lebih besar, sebab di sini Anda harus melakukan penyetokkan barang terlebih dulu. Sementara itu untuk dropship sendiri bisa dibilang hampir tidak memerlukan modal atau biaya, selain untuk kegiatan pemasaran. Bahkan dengan sistem dropship inilah Anda bisa menerima pembayaran serta mengambil keuntungan terlebih dulu.

Keuntungan yang diterima

Lalu jika berbicara lebih jauh lagi mengenai keuntungan yang didapatkan maka ada banyak sekali faktor yang akan mempengaruhinya. Tetapi apabila Anda berangkat dengan asumsi keduanya melakukan transaksi dalam jumlah maka reseller jelas jauh lebih menguntungkan.

Alasannya reseller biasanya membeli stok barang dalam jumlah yang tak sedikit, sehingga hal tersebut membuat harga pembelian barang atau jasa yang didapatkan lebih murah dibandingkan harus membelinya satu per satu. Sementara itu untuk jenis bisnis dropship sendiri baru melakukan pembelian setelah barang tersebut ada pesanan dari konsumen. Dengan kata lain, harga yang didapatkan dari supplier adalah harga pembelian satuan.

Resiko yang akan dihadapi

Pada dasarnya apapun jenis bisnis yang dijalankan dan apapun bentuknya pasti memiliki resiko yang mau tidak mau harus dihadapi oleh pelaku bisnis, tak terkecuali untuk bisnis reseller maupun dropship. Resiko yang harus dihadapi pelaku bisnis dropship memang cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan reseller. Salah satu resiko yang bisa dibilang paling umum dari bisnis dropship adalah tidak ada konsumen yang tertarik kepada produk yang Anda tawarkan. Dengan kata lain, biaya yang sudah dikeluarkan untuk beriklan atau pun melakukan pemasaran pasti tidak mendapatkan hasil apapun.

Lalu untuk jenis bisnis reseller sendiri juga memiliki resiko yang bisa dibilang hampir sama, bahkan ada dalam taraf lebih besar, sebab selain biaya pemasaran, pelaku reseller biasanya juga mengeluarkan biaya untuk pembelian stok barang atau jasa. Dengan begitu apabila produk atau jasa tersebut tidak laku di pasaran, maka kerugian yang harus ditanggung akan lebih besar lagi.

Pelayanan kepada konsumen

Perbedaan yang terakhir antara bisnis reseller dengan dropship adalah cara memberikan pelayanan kepada konsumennya. Setelah menerima pesanan, reseller biasanya akan melakukan proses pengemasan dan pengiriman sendiri. Sementara itu untuk bisnis dropship hanya meneruskan pesanan dari konsumen ke supplier. Pihak supplier kemudian akan mengirimkan pesanan ke alamat konsumen.

Dropship hanya berperan sebagai perantara, yakni menerima pesanan konsumen lalu meneruskan ke supplier tanpa harus repot – repot memikirkan proses pengemasan serta pengiriman.

Demikian informasi yang bisa kami bagikan tentang perbedaan reseller dan dropship. Semoga informasinya bisa bermanfaat.

Next article Next Post
Previous article Previous Post